Kawasan Wajib Senyum !
Tempat ini akan kujadikan pembuangan beban pikiran yang mengganggu, Jangan kaget kalau di sini akan banyak terdapat ketidakjelasan tulisan karena memang tidak dimaksudkan untuk menghasilkan blog yang berbobot.

04 April, 2009

Partai Keadilan Sejahtera (8)






Tanggal berdiri : 20 Juli 1998 (PK) - 20 April 2002 (PKS)
Inisiator : -
Tokoh pendiri : 50 orang, di antaranya; Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid, KH Rahmat Abdullah, Noermahmudi Ismail, Mashadi, Anis Matta.
Azas : Islam
Lambang partai : Kotak segi empat berisi bulan sabit kembar yang diselipi untaian padi tegak lurus
Ketua umum : Tifatul Sembiring
Sekretaris Jenderal : Anis Matta
Alamat : Kantor DPP PKS, Jl Mampang Prapatan Raya No. 98 D-E-F Jakarta Selatan Telp: (021)7995425 / (021 )79194182 Fax: (021)7995433.

SEJARAH
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK). PK sendiri didirikan oleh sekelompok anak muda muslim pada tanggal 20 Juli 1998. Presiden pertamanya adalah Nurmahmudi Ismail yang akhirnya pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid mengundurkan diri setelah ditunjuk menjadi menteri kehutanan.

Pada Pemilu 1999, PK hanya berhasil mengumpulkan 1,4 juta suara pemilih. Meski perolehan ini mengantarkan PK memperoleh 7 kursi di DPR, toh PK harus bersalin baju karena total suaranya tak mencapai batas electoral treshold (ET) 2%. Akhirnya tanggal 20 April 2002, PK kembali dideklarasikan dengan nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

PKS menjadi kekuatan yang mendobrak dalam pemilu 2004. Mereka berhasil masuk sebagai peringkat ke-5 peroleh suara terbanyak dalam Pemilu 2004. Khusus untuk daerah pemilihan di DKI Jakarta, PKS malahan menjadi nomor 1. Dalam pilpres 2004, PKS adalah salah satu sokoguru yang menopang terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden Indonesia ke-enam.

Namun belakangan, langkah PKS malah membingungkan sebagian masyarakat. Sebagai salah satu parpol yang digolongkan parpol reformis, tindakannya menyertakan Soeharto sebagai salah satu guru bangsa atau pahlawan yang patut diteladani menuai kecaman. Sebagian publik jadi bertanya-tanya bagaimana sebenarnya komitmen PKS dalam arus reformasi.

VISI & MISI
Visi Umum:
* Sebagai partai dakwah penegak keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai persatuan ummat dan bangsa

Visi Khusus:
* Partai berpengaruh baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani.

Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai :
1. Partai da'wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.
3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang rahmatan lil alamin.
4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia.

Misi
1. Menyebarluaskan da'wah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai anashir taghyir.
2. Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang Islami di berbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.
3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi penerapan ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat.
4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya.
5. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam.
6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi.
7. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

PENCAPAIAN DALAM PEMILU SEBELUMNYA :
1999 : 1.436.565 suara atau 1,4% (6 kursi di DPR) – masih bernama PK
2004 : 8.149.157 suara atau 7,24% (45 kursi di DPR)

Tidak ada komentar:

Laman