Kawasan Wajib Senyum !
Tempat ini akan kujadikan pembuangan beban pikiran yang mengganggu, Jangan kaget kalau di sini akan banyak terdapat ketidakjelasan tulisan karena memang tidak dimaksudkan untuk menghasilkan blog yang berbobot.

15 Agustus, 2010

Demo Masyarakat Mendalam

Rabu, 14 Juli 2010. Ratusan masyrakat mendalam melakukan demo ke Kantor Pemerintan Kabupaten Kapuas Hulu, aksi dilakukan untuk menghentikan izin operasi PT. TORAS  dan menuntut kejelasan status PT .Toras kepada Bupati yang telah memberikan izin operasi. Menurut para demonstran, mereka menganggap PT.Toras telah melakukan adu domba terhadap sesame warga mendalam. Ketua adat telah melakukan kebijakan dengan mengenankan sanksi adat kepada PT.Toras dengan mengunci gerbang PT tersebut, tp para karyawan membuka paksa gerbang yg telah dikunci tersebut.
Hal tersebut yg memancing amarah warga mendalam, dengan menggunakan Tempel (alat transportasi air) mereka datang dan melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menuju Kantor Bupati Kapuas hulu.. Suasana mulai panas ketika mereka dihadap oleh aparat polisi yang dibantu oleh petugas SATPOL PP, mereka mencoba masuk kedalam halaman Kantor Bupati dengan mendobrak pintu gerbang kantor. Sempat terjadi negosiasi antara para demonstran dengan para polisi yang mengajak untuk berunding dan menenangkan aksi masa, namun para demonstran tetap memaksa masuk dan merobos blokade polisi.
Di depan Kantor bupati para demonstran melakukan orasi-orasi dan meminta agar Bupati Kapuas Hulu datang untuk menemui mereka,  menjawab kejelasan status PT yg mereka anggap sudah merusak hutan di mendalam, selang beberapa lama Wakil Bupati datang dan menemui para demonstran, beliau mengatakan kalau Bupati sedang dalam Dinas keluar kota. wakil bupati berusaha menjelaskan dan menjawab tuntutan para demonstran.Wakil bupati mejelaskan sudah membahas wacana tersebut dalam rapat rutin, karena semuanya masih dalam proses dan harus mengikuti prosedur yang belaku, mendegar jawaban tersebut, para demonstran kurang puas dengan jawaban dari wakil Bupati dan menuntu agar Bupati yang harus menemui mereka, meraka melakuka pembakaran ban-ban bekas didepan halaman kantor, dan tetap berthan menunggu Bupati.
Setelah terjadi negosiasi , sore hari para demonstran  berangsur-angsur meninggalkan halaman bupati. Mereka mengatakan akan mengerahkan masa yang lebih besar dan lebih anarkis apabila tuntutan mereka tidak dpenuhi.

Laman