Kawasan Wajib Senyum !
Tempat ini akan kujadikan pembuangan beban pikiran yang mengganggu, Jangan kaget kalau di sini akan banyak terdapat ketidakjelasan tulisan karena memang tidak dimaksudkan untuk menghasilkan blog yang berbobot.

19 Agustus, 2009

Musim Kemarau Di Putussibau


Beginilah keadaan sungai Kapuas yang merupakan salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan barat. Musim kemarau sperti sekarang ini membuat debit air aliran sungai Kapuas menjadi menyusut, hamparan batu kerikil (kerangan) hamper menutpi sebagai besar sungai. Banyangkan saja, setelah berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan kota Putussibau dan sekitarnya tidak pernah di guyur hujan. Secara tidak langsung musim kemarau membuat masyarakat sekitar aliran sungai Kapuas pada khususnya susah dalam memperoleh air untuk mandi,MCK, dan kebutuhan lain-lain, karena lanting-lanting masyarakat sekitar banyak yang tersangkut di tepian sugai,Selain itu para nelayan juga susah menangkap ikan-ika besar karena ikan mencari daerah aliran sungai yang lebih dalam. Hanya ada ikan-ikan kecil saja yang masih dapat di temukan.Dengan timbulnya hamparan batu kerikil yang hampir menutupi aliran sungai membuat masyarakat sekitar berbondong-bondong untuk mandi,bermain bola, layang-layang, atau hanya sekedar santai dan menikmati panorama pantai yang sangat indah,..hehehehehehe.



Dua aliran sungai Kapuas yang membelah kampong jati alirannya tertutup akibat kemarau berkepanjangan,air yang mengalir hanya melewati aliran sungai sibau. Hal ini membuat masyarakat Sekitar aliran sungai yang tertutup yaitu masyarakat Kampug jati maupun Kedamin hilir susah mendapatkan air.Kondisi diperparah oleh jalur yang menghubungi kampong jati dengan kota putussibau maupun kampong jati dengan kedamin. Hanya transportasi sungai yaitu speed board, smentara kondisi aliran sungai Kapuas semakin surut akibat musim kemarau.

Terlihat kondisi masyarakat sekitar aliran sungai Kapuas yang ingin mandi, mereka harus sedikit bberjlan kaki karena akibat surutnya aliran sungai. Lanting-lanting mereka terbengkalai di tepi sungai karena tersangkut…












"Putussibau"

Tidak ada komentar:

Laman