04 April, 2009
Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (26)
Tanggal berdiri : 27 Juli 2002
Inisiator : Eros Djarot
Tokoh pendiri : Eros Djarot
Azas : Marhaenisme
Lambang partai : Gambar banteng ketaton dengan latar pancaran sinar merah dan putih.
Ketua Umum : Eros Djarot
Sekretaris Jenderal : Zulfan Lindan
Alamat : Kantor DPP PNBK Indonesia, Jl. Penjernihan I No.50 Jakarta 1021, Telp : 021-5739550/51, Fax : 021-573519
SEJARAH
PNBK telah berulang kali ganti nama walau dengan akronim yang tidak berubah. Saat pertama didirikan 27 Juli 2002, PNBK berarti Partai Nasionalis Bung Karno, kemudian saat ikut Pemilu 2004 berganti menjadi Partai Nasional Banteng Kemerdekaan. Dan kini, menghadapi Pemilu 2009, berganti menjadi Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia).
Pemimpin PNBK adalah Eros Djarot, politikus yang sempat merambah dunia seni film dan musik untuk meraih nama besar. Politik, bagi Eros sendiri bukan hal yang awam. Ia termasuk orang kepercayaan Megawati tatkala putri sulung Soekarno itu ditekan di jaman Orba.
Untuk Pemilu 2009, PNBK Indonesia menargetkan bisa meraih 25 kursi DPR atau sekitar 3 hingga 5 persen suara pemilih nasional.
VISI & MISI
Visi
Mempersembahkan pada bangsa ini sebuah Indonesia Raya yang membanggakan!
Indonesia Raya yang membanggakan adalah sebuah Indonesia yang merdeka penuh; dalam pengertian telah sepenuhnya BERDAULAT di bidang politik- BERDIKARI di bidang ekonomi dan BERKEPRIBADIAN di bidang kebudayaan. Ciri utamanya ditandai dengan kehidupan rakyatnya yang adil, makmur materiil dan sprirituil, maju, berbudaya, bermartabat serta terhormat di antara bangsa – bangsa di dunia. Hadir sebagai sebuah bangsa yang cinta perdamaian, namun terlebih lagi cinta kemerdekaan!
Misi
Misi utamanya adalah Mengembalikan dan Menegakkan Harga Diri Bangsa.
Strategi dan jalan yang ditempuh untuk melaksanakan misi ini melalui kerja politik membebaskan seluruh rakyat Marhaen dari segala dan berbagai bentuk penindasan, penghisapan dan penjajahan yang dilakukan oleh musuh – musuh rakyat Marhaen (neo-kolonialisme, neo-imperialisme, dan neo-feodalisme). Selanjutnya membangun persaudaraan segenap rakyat Indoneisa serta menggunakan persaudaraan segenap rakyat Indonesia untuk kemakmuran bersama dengan semangat gotong royong dan kebersamaan sebagai sesama warga bangsa dalam sistem yang adil, berperikemanusiaan dan berketuhanan.
PENCAPAIAN PADA PEMILU SEBELUMNYA :
2004 = 1.228.497 suara atau 1,09% (0 kursi di DPR)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar