Kawasan Wajib Senyum !
Tempat ini akan kujadikan pembuangan beban pikiran yang mengganggu, Jangan kaget kalau di sini akan banyak terdapat ketidakjelasan tulisan karena memang tidak dimaksudkan untuk menghasilkan blog yang berbobot.

04 April, 2009

Partai Amanat Nasional (9)






Tanggal berdiri : 23 Agustus 1998
Inisiator : Amien Rais
Pendiri : Amien Rais, Goenawan Muhammad, Rizal Ramli, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toety Heraty, Emil Salim, Faisal Basri, A Fatwa, Alvin Lie Ling Pao, Zoemrotin.
Azas Partai : Pancasila
Lambang partai : Gambar matahari yang bersinar dengan background warna biru.
Ketua Umum : Soetrisno Bachir
Sekretaris Jenderal : Zulkifli Hasan
Alamat : Rumah PAN, Jl. Warung Buncit Raya Kav No. 17 Jakarta Selatan. Telp : (021) 797 5588 Fax : (021) 797 5632

SEJARAH
Sejarah berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) tak terlepas dari sosok Amien Rais, sang lokomotif gerakan reformasi 1998. Pasca keberhasilan menumbangkan Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekan-rekannya yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita reformasi dalam wujud sebuah parpol. Jadilah tanggal 23 Agustus 1998, PAN didirikan.

PAN menyebut dirinya partai terbuka, namun tak urung sebagian publikmenyebutnya sebagai partainya orang Muhammadiyah. Hal ini tak terlepas dari sosok ketua umumnya, Amien Rais yang pernah memimpin ormas Muhammadiyah.

PAN dalam Pemilu 1999 ternyata gagal menjadi yang pertama. Partai ini hanya masuk 5 besar dengan meraup 7% suara. Persentase ini dalam Pemilu 2004 makin menurun menjadi 6,4% meski perolehan kursi DPR meningkat. PAN juga gagal mengantarkan Amien Rais menjadi presiden pada pilpres 2004.
PAN saat ini dipimpin oleh Soetrisno Bachir, seorang pengusaha asal Pekalongan. Pada masa awal tahun 2008, Soetrisno sempat mengagetkan ketika mendominasi kampanye pencitraan dirinya di layar-layar televisi Indonesia.

VISI & MISI
Membentuk masyarakat Indonesia baru yang berdasarkan moralitas agama, perikemanusiaan dan prinsip-prinsip demokrasi. Misi ini dalam implementasinya selalu bersandar pada etika dan fatsun politik.

PENCAPAIAN DALAM PEMILU SEBELUMNYA:
1999 : 7.528.956 suara atau 7,1% (35 kursi di DPR)
2004 : 7.255.331 suara atau 6,41% (53 kursi di DPR)

Tidak ada komentar:

Laman